Taripergaulan merupakan contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. Baca Juga: Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 13 Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari Tari sakral seperti Bedoyo di Jawa Tengah, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Duaseniman membawakan Tari Legong Prabu China dalam pagelaran tari klasik Bali di Pesta Kesenian Bali ke-41, Denpasar, Bali, Kamis (27/6/2019). Tari tersebut merupakan bagian dari Tari Legong Keraton yaitu salah satu dari sembilan tari Bali yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/wsj. Perkembanganzaman yang bergitu pesat tentu berpengaruh pada segala aspek kehidupan tidak terkecuali pada dunia kesenian. Salah satu jenis kesenian yang dari dahulu hingga sekarang masih dilestarikan adalah Seni Tari Kontemporer.. Seperti yang banyak orang ketahui, bahwa Indonesia memiliki banyak sekali tari tradisional yang berasal dari masing-masing provinsi yang tersebar secara luas. Sasterarakyat adalah sebahagian daripada kehidupan budaya bagi masyarakat lama. Pada lazimnya, sastera rakyat merujuk kepada kesusasteraan rakyat daripada masa lampau, yang telah menjadi warisan kepada sesuatu masyarakat. Tarian Nusantara Jenis Ciri Daerah Dan Gambar Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan Nastiti 2015. Diplomasi Indonesia Terhadap Unesco Dalam Meresmikan Tari Saman Sebagai Warisan Budaya Indonesia. JOM FISIP Volume 2 No. 2, diakses pada tanggal 5 Juni 2018 . 112. Lihat SK Mendikbud Nomor 029/P/2013. Tim Ahli Nasional Cagar Budaya baru dibentuk pada 2013. Baca, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdikbud Bentuk Tim Ahli Wayanggolek merupakan contoh budaya di Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat. Wayang golek salah satu dari sejumlah kesenian wayang yang terbuat dari kayu sekaligus bentuk perkembangan dari wayang kulit. Kesenian tradisional ini pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus di daerah Kudus, yang lebih dikenal dengan nama Wayang Menak. Contohtari pergaulan yaitu, tari Jaipongan, tari Tayub, dan Tari Adu Jago . Sebagai Tontonan Jenis tarian ini yang dihadirkan sebagai sarana hiburan semata. Hampir di setiap daerah yang ada di Indonesia mempunyai jenis tarian yang satu ini. Diharapkan bahwa setiap yang menonton tarian ini akan merasa terhibur. Unsur - Unsur Seni Tari MasyarakatIndia merupakan etnik ketiga terbesar di Malaysia dan juga salah satu kaum yang telah menyumbang ke arah pembentukan sebuah masyarakat majmuk di negara kita Kedua-dua aspek ini menjadi asas yang utama dalam proses sosialisasi dan pembudayaan Hamil, Mohd Rizal Mohd Yaakob & Mohamad Rodzi Abd Razak Meskipun kebudayaan Hindu yang datang Salahsatu jenis tari pergaulan ini mulai populer pada tahun 1990-an. Awalnya di kalangan militer yang pernah tugas di Timor, Maluku dan Irian. atau acara festival budaya. Tari indang merupakan salah satu kekayaan kebudayaan nusantara. Tari ini merepresentasikan masyarakat Pariaman yang bersahaja, saling menghormati, dan patuh kepada Adapunbudaya lokal Jawa Tengah antara lain: Kraton Solo (Centraljava Surakarta), Batik, Ketoprak, Pagelaran Wayang Kulit, Tari Srikandi / Tari Panah, Pertujukan Wayang Orang, Sinden, Tayub, Batik. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah ternyata mempunyai daya tarik kebudayaan yang bagus, salah satu contohnya adalah memiliki tarian tradisional yang Samanmerupakan salah satu contoh tari dengan napas keagamaan. Zapin merupakan tari pergaulan. Demikian juga Tor-Tor sebagai ungkapan rasa sukacita kepada tamu yang datang. Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni Duaseniman membawakan Tari Legong Prabu China dalam pagelaran tari klasik Bali di Pesta Kesenian Bali ke-41, Denpasar, Bali, Kamis (27/6/2019). Tari tersebut merupakan bagian dari Tari Legong Keraton yaitu salah satu dari sembilan tari Bali yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO. (ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA) Pertunjukanflamenco merupakan salah satu bentuk tarian pergaulan traditional yang dipentaskan dalam gabungan antara menari, menyanyi, dan memainkan alat musik. Dalam artikel ini, membahas mengenai keunikan ragam gerak pada tari flamenco sebagai salah satu cabang cabang seni yang menyusun pertunjukan flamenco tersebut. Sehinggadalam satu bentuk tarian yang terdiri dari rangkaian ragam-ragam gerak tersebut, merupakan satuan dari tempo- tempo yang ada pada setiap ragam geraknya. Setelahnya memahami pengertian tentang waktu, marilah kita tinjau salah satu ragam gerak tari untuk ditelaah/analisa disesuaikan dengan bahasan tentang waktu (irama, ritme dan tempo). TRIBUNNEWSWIKICOM - Tarian Jawa merupakan satu di antara warisan kebudayaan di Pulau Jawa. (1) Daerah yang yang paling terkenal dengan seni tari Jawa adalah Yogyakarta dan Surakarta. Dua kerajaan pewaris takhta Mataram ini sudah sejak dahulu menjadi pusat kebudayaan Mataram. Tarian Jawa adalah bentuk tari dan seni yang diciptakan dari pengaruh l50R. – Indonesia mempunyai warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap suku di Indonesia mempunyai jenis, fungsi, makna, simbol, mekanisme, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Tari pergaulan merupakan salah satu teladan warisan budaya dalam bentuk sosial. Tari sakral seperti Bedoyo pada keraton di Jawa Tengah, tari Saman dari Aceh, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali tari merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Tari Zapin merupakan tari pergaulan demikian juga Tor-tor sebagai ungkapan rasa suka cita kepada tamu yang tiba. Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari mampu dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat pendukungnya. Meragakan tari tidak hanya dituntut kemampuan gerak tetapi juga kemampuan memadukan dengan iringan musik. Seorang yang mampu menguasai gerak tari dengan baik sesuai dengan iringan musik berarti memiliki kecerdasan kinestetik dan kecerdasan musikal. Pembelajaran meragakan tari dapat dijadikan salah satu sarana rekreasi dan rileksasi bila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Menari tidak hanya dituntut kemampuan pribadi yang baik tetapi juga kemampuan melaksanakan kerjasama dengan teman. Menari juga dituntut untuk saling menghormati, menghargai, santun serta peduli dengan lingkungan. Saling membuatkan pengalaman dan kemampuan dengan teman merupakan salah satu kunci keberhasilan meragakan tari. Penghayatan makna tari juga mengajarkan kita untuk rendah hati, tidak sombong, serta mensyukuri atas segala dukungan Tuhan. Bentuk penyajian tari mampu berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok. Tari tunggal ialah tarian yang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari tunggal contohnya tari Pendet dari Bali, tari Gambyong dan tari Golek Manis dari Jawa Tengah, dan masih banyak yang lainnya Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan wanita, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1 adanya gerakan saling mengisi; 2 adanya gerakan saling interaksi; dan 3 merupakan kesatuan utuh yang tidak mampu dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Serampang Duabelas dari Sumatera Barat, Tari Zapin, dan Tari Golek Menak, dan masih banyak yang lainnya. Tarian berkelompok ialah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh pria, wanita atau adonan antara pria dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok contohnya tari Wor dari Papua, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dan masih banyak yang lainnya. Pengolahan acuan lantai pada setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Pola lantai adalah teladan denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Jika tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu. Pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua dan pada tari kelompok dilakukan memerlukan kerjasama. Beberapa cara meragakan tari antara lain sebagai berikut. A. Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan Meragakan gerak tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun kelompok. Ada juga gerak tari individu dan berpasangan dilakukan secara berkelompok. Meragakan tari secara berberpasangan atau berkelompok memerlukan kerjasama dan tanggung jawab sehingga gerak dapat dilakukan sesuai dengan hitungan atau iringan. Gerak tari dengan hitungan ialah banyak sekali gerak tari yang disesuaikan dengan irama berupa hitungan. Hitungan ini biasanya memakai bilangan yaitu satu, dua tiga, empat dan seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga mampu berupa petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat melakukan gerak mampu memakai properti diubahsuaikan dengan kebutuhan dalam melaksanakan gerak. Setiap ragam gerak mampu dikembangkan menjadi suatu tarian, mirip pada gambar di atas. Pada gerakan nomor 1 dapat dikembangkan dikemungkinan berbagai macam gerak menjadi gerak tari Saman atau Indang. Pada ragam gerak nomor 2 mampu dikembangkan menjadi gerak tari kipas, burung, kupu-kupu, pakarena dan semua jenis tari yang memakai properti kipas. Pada ragam gerak nomor 3 dengan memakai properti rebana dapat dikembangkan menjadi tari rebana. Ragam gerak tari nomor 4 memakai selendang mampu dikembangkan menjadi tari kupu-kupu, atau semua jenis gerak tari yang memakai selendang. Ragam gerak tari nomor 5 dikembangkan dari ragam gerak Joged. Joged merupakan ragam gerak yang berkembang pada tari Melayu. Berdasarkan latihan gerak tari dengan memakai hitungan ini dapat dikembangkan menjadi tarian Melayu mirip tari Payung. B. Meragakan Gerak Tari dengan Iringan Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah musik atau suara-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yakni tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, adalah gamelan. Iringan pada tari mampu berupa lagu kawasan. Iringan tari berfungsi untuk membuat harmoni antara gerak dengan musik sehingga tercipta tarian yang indah. Untuk mampu melaksanakan gerakan tari menurut iringan harus, perhatikan irama dan tempo lagu serta lirik lagu untuk menentukan gerakan tarian. Setelah mengetahui irama dan tempo iringan, buat gerakan sesuaikan dengan iringan. C. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas Tata pentas mampu disebut juga latar belakang kawasan memainkan tarian. Tata pentas yaitu semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang pertunjukan tari. 1. Bentuk Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan kawasan atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna pemanggungan atau bentuk pentas, ada bermacam-macam proscenium, tapal kuda, pendapa, bentuk pentas terbuka, dan arena. Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. Tari yang diragakan di panggung terbuka mirip di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan alasannya adalah panggung yang dipakai berukuran besar. 2. Tata Rias dan Busana Tata Rias dan Tata Busana dua serangkai yang tidak mampu dipisahkan untuk penyajian suatu garapan tari. Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari mempunyai karakteritik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang rias merupakan aspek dekorasi, memiliki berbagai macam kekhususan yang masing-masing mempunyai keistimewaan dan ciri tersendiri. Rias tokoh, diharapkan untuk memberikan klarifikasi pada tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak pembangkang. Rias budbahasa, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas adab yang diperankan pemain. Misalnya memerankan moral putri luruh lembut, putri branyak lincah, putra alus, putra pakaian tari merupakan segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan penari di atas panggung. Umumnya busana digunakan untuk menunjang biar penari lebih menjiwai peran yang dibawakan dalam tarian tersebut, Busana memiliki arti baik dari segi warna contohnya warna merah melambangkan tokoh pemberani dan sebagainya. Selain itu busana juga memiliki nilai keindahan sehingga menunjang penampilan penari. Terima kasih telah membaca artikel di website semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!! Meragakan Tari Berdasarkan Iringan dan Hitungan Indonesia memiliki warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. Tari sakral seperti Bedoyo pada keraton di Jawa Tengah, tari Saman dari Aceh, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali tari merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Tari Zapin merupakan tari pergaulan demikian juga Tor-tor sebagai ungkapan rasa suka cita kepada tamu yang datang. Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari dapat dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat pendukungnya. Meragakan tari tidak hanya dituntut kemampuan gerak tetapi juga kemampuan memadukan dengan iringan musik. Seorang yang mampu menguasai gerak tari dengan baik sesuai dengan iringan musik berarti memiliki kecerdasan kinestetik dan kecerdasan musikal. Pembelajaran meragakan tari dapat dijadikan salah satu sarana rekreasi dan rileksasi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Menari tidak hanya dituntut kemampuan pribadi yang baik tetapi juga kemampuan melakukan kerjasama dengan teman. Menari juga dituntut untuk saling menghormati, menghargai, santun serta peduli dengan lingkungan. Saling berbagi pengalaman dan kemampuan dengan teman merupakan salah satu kunci keberhasilan meragakan tari. Penghayatan makna tari juga mengajarkan kita untuk rendah hati, tidak sombong, serta mensyukuri atas segala pemberian Tuhan. Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok. Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari tunggal misalnya tari Pendet dari Bali, tari Gambyong dan tari Golek Manis dari Jawa Tengah, dan masih banyak yang lainnya Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1 adanya gerakan saling mengisi; 2 adanya gerakan saling interaksi; dan 3 merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Serampang Duabelas dari Sumatera Barat, Tari Zapin, dan Tari Golek Menak, dan masih banyak yang lainnya. Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok misalnya tari Wor dari Papua, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dan masih banyak yang lainnya. Pengolahan pola lantai pada setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Jika tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu. Pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua dan pada tari kelompok dilakukan memerlukan kerjasama. Beberapa cara meragakan tari antara lain sebagai berikut. A. Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan Meragakan gerak tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun kelompok. Ada juga gerak tari individu dan berpasangan dilakukan secara berkelompok. Meragakan tari secara berberpasangan atau berkelompok memerlukan kerjasama dan tanggung jawab sehingga gerak dapat dilakukan sesuai dengan hitungan atau iringan. Gerak tari dengan hitungan adalah berbagai gerak tari yang disesuaikan dengan irama berupa hitungan. Hitungan ini biasanya menggunakan bilangan yaitu satu, dua tiga, empat dan seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga dapat berupa petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat melakukan gerak dapat menggunakan properti disesuaikan dengan kebutuhan dalam melakukan gerak. Setiap ragam gerak dapat dikembangkan menjadi suatu tarian, seperti pada gambar di atas. Pada gerakan nomor 1 dapat dikembangkan dikemungkinan berbagai macam gerak menjadi gerak tari Saman atau Indang. Pada ragam gerak nomor 2 dapat dikembangkan menjadi gerak tari kipas, burung, kupu-kupu, pakarena dan semua jenis tari yang menggunakan properti kipas. Pada ragam gerak nomor 3 dengan menggunakan properti rebana dapat dikembangkan menjadi tari rebana. Ragam gerak tari nomor 4 menggunakan selendang dapat dikembangkan menjadi tari kupu-kupu, atau semua jenis gerak tari yang menggunakan selendang. Ragam gerak tari nomor 5 dikembangkan dari ragam gerak Joged. Joged merupakan ragam gerak yang berkembang pada tari Melayu. Berdasarkan latihan gerak tari dengan menggunakan hitungan ini dapat dikembangkan menjadi tarian Melayu seperti tari Payung. B. Meragakan Gerak Tari dengan Iringan Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. Iringan pada tari dapat berupa lagu daerah. Iringan tari berfungsi untuk menciptakan harmoni antara gerak dengan musik sehingga tercipta tarian yang indah. Untuk dapat melakukan gerakan tari berdasarkan iringan harus, perhatikan irama dan tempo lagu serta lirik lagu untuk menentukan gerakan tarian. Setelah mengetahui irama dan tempo iringan, buat gerakan sesuaikan dengan iringan. C. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas Tata pentas bisa disebut juga latar belakang tempat memainkan tarian. Tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang pertunjukan tari. 1. Bentuk Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna pemanggungan atau bentuk pentas, ada bermacam-macam proscenium, tapal kuda, pendapa, bentuk pentas terbuka, dan arena. Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar. 2. Tata Rias dan Busana Tata Rias dan Tata Busana dua serangkai yang tidak dapat dipisahkan untuk penyajian suatu garapan tari. Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteritik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan. Tata rias merupakan aspek dekorasi, mempunyai berbagai macam kekhususan yang masing-masing memiliki keistimewaan dan ciri tersendiri. Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan penjelasan pada tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak nakal. Rias watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas watak yang diperankan pemain. Misalnya memerankan watak putri luruh lembut, putri branyak lincah, putra alus, putra gagah. Busana pakaian tari merupakan segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan penari di atas panggung. Umumnya busana digunakan untuk menunjang agar penari lebih menjiwai peran yang dibawakan dalam tarian tersebut, Busana memiliki arti baik dari segi warna misalnya warna merah melambangkan tokoh pemberani dan sebagainya. Selain itu busana juga memiliki nilai keindahan sehingga menunjang penampilan penari. Tari pergaulan merupakan tarian adat Sunda. Salah satu tari pergaulan di Sunda adalah Tari Ronggeng. Tari Ronggeng dibawakan dengan saling bertukar ayat-ayat puitis saat menari dan diiringi musik dari rebab atau biola dan gong. Tari Ronggeng digunakan sebagai media hiburan PenjelasanTari Ronggeng dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu Tari Ronggeng BlantekTari Ronggeng BugisTari Ronggeng GunungPelajari lebih lanjut materi tentang Tari Ronggeng pada JawabanIndonesia memiliki warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. Tari sakral seperti Bedoyo pada keraton di Jawa Tengah, tari Saman dari Aceh, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali tari merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Tari Zapin merupakan tari pergaulan demikian juga Tor-tor sebagai ungkapan rasa suka cita kepada tamu yang datang. Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari dapat dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat tari tidak hanya dituntut kemampuan gerak tetapi juga kemampuan memadukan dengan iringan musik. Seorang yang mampu menguasai gerak tari dengan baik sesuai dengan iringan musik berarti memiliki kecerdasan kinestetik dan kecerdasan musikal. Pembelajaran meragakan tari dapat dijadikan salah satu sarana rekreasi dan rileksasi jika dilakukan dengan tidak hanya dituntut kemampuan pribadi yang baik tetapi juga kemampuan melakukan kerjasama dengan teman. Menari juga dituntut untuk saling menghormati, menghargai, santun serta peduli dengan lingkungan. Saling berbagi pengalaman dan kemampuan dengan teman merupakan salah satu kunci keberhasilan meragakan tari. Penghayatan makna tari juga mengajarkan kita untuk rendah hati, tidak sombong, serta mensyukuri atas segala pemberian penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari tunggal adalah tarian yang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari tunggal misalnya tari Pendet dari Bali, tari Gambyong dan tari Golek Manis dari Jawa Tengah, dan masih banyak yang lainnyaTari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1 adanya gerakan saling mengisi; 2 adanya gerakan saling interaksi; dan 3 merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Serampang Duabelas dari Sumatera Barat, Tari Zapin, dan Tari Golek Menak, dan masih banyak yang berkelompok adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok misalnya tari Wor dari Papua, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dan masih banyak yang pola lantai pada setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Jika tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu. Pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua dan pada tari kelompok dilakukan memerlukan kerjasama. Beberapa cara meragakan tari antara lain sebagai Gerak Tari dengan HitunganMeragakan gerak tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun kelompok. Ada juga gerak tari individu dan berpasangan dilakukan secara berkelompok. Meragakan tari secara berberpasangan atau berkelompok memerlukan kerjasama dan tanggung jawab sehingga gerak dapat dilakukan sesuai dengan hitungan atau tari dengan hitungan adalah berbagai gerak tari yang disesuaikan dengan irama berupa hitungan. Hitungan ini biasanya menggunakan bilangan yaitu satu, dua tiga, empat dan seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga dapat berupa petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat melakukan gerak dapat menggunakan properti disesuaikan dengan kebutuhan dalam melakukan gerakan nomor 1 dapat dikembangkan dikemungkinan berbagai macam gerak menjadi gerak tari Saman atau ragam gerak nomor 2 dapat dikembangkan menjadi gerak tari kipas, burung, kupu-kupu, pakarena dan semua jenis tari yang menggunakan properti ragam gerak nomor 3 dengan menggunakan properti rebana dapat dikembangkan menjadi tari gerak tari nomor 4 menggunakan selendang dapat dikembangkan menjadi tari kupu-kupu, atau semua jenis gerak tari yang menggunakan gerak tari nomor 5 dikembangkan dari ragam gerak Joged. Joged merupakan ragam gerak yang berkembang pada tari Melayu. Berdasarkan latihan gerak tari dengan menggunakan hitungan ini dapat dikembangkan menjadi tarian Melayu seperti tari Payung.

tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk